Post info


Comments 1


Author: Rajiman

Koneksi Klien - Server

Menghubungkan klien dengan server dalam sebuah jaringan merupakan salah satu tugas pokok seorang administrator jaringan. Sebuah jaringan dianggap berfungsi apabila klien/workstation dapat terkoneksi dengan server, sehingga dapat mengkases berbagai sumber daya jaringan.
Tidak peduli apapun yang telah anda pelajari tentang jaringan dan teorinya, anda akan dianggap tidak mampu apabila ternyata klien dan server dalam jaringan tidak bisa terkoneksi. Koneksi adalah segalanya, karena tanpa koneksi sebuah workstation dan server tidak berarti apa-apa.
Mengingat pentingnya hal ini maka anda harus menguasai teknik menghubungkan klien yang terdiri dari berbagai sistem operasi dengan server Windows 2000. Setelah anda menginstall Windows 2000 Server dan membuat user maupun group, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi workstation dalam jaringan sehingga mereka dapat saling berkomunikasi dan terhubung. Ini adalah misi utama anda selaku administrator sistem.
Mengkoneksikan klien ke server sering lebih merupakan seni daripada ilmu eksak. Anda akan sering menemukan masalah yang menuntut kemampuan troubleshooting. Di sinilah kemampuan anda sebenarnya diuji. Pertama, anda harus memastikan bahwa network card dan drivernya terpasang dengan baik

Kedua, pastikan TCP/IP telah terpasang dan terhubung dalam satu subnet. Selanjutnya klien akan menghubungkan diri ke jaringan menggunakan account yang telah disediakan.
Kegagalan koneksi dapat disebabkan berbagai hal. Bisa disebabkan hardware, maupun software. Faktor hardware antara lain Network card, kabel jaringan, konektor RJ45, Hub, atau memang mainboard komputer tersebut ternyata bermasalah. Di sisi lain anda harus memiliki soft skill tentang konsepsi TCP/IP dalam sebuah jaringan.

5.1 Prasyarat Pengetahuan
Sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya dipaparkan hal-hal apa saja yang harus anda ketahui ketika menghubungkan klien dan server dalam sebuah jaringan. Kuliah berseri ini hanya memfokuskan pada konfigurasi dan administrasi jaringan berbasis Windows 2000. Berbagai pengetahuan dasar yang perlu anda kuasai tidak dibahas di sini, penulis hanya menyediakan berbagai link yang sebaiknya anda pelajari terlebih dahulu. Pengetahuan yang sebaiknya anda kuasai adalah :
1. Instalasi Kartu Jaringan / Network Card
2. Konsep dan teori topologi jaringan
3. Dasar-dasar protokol TCP/IP
4. Teknik pengkabelan dalam jaringan

5.2 Sistem Jaringan
Dalam sistem jaringan Windows terdapat 2 jenis mode jaringan :
  •  Peer to Peer atau Workgroup
Dalam sistem ini tidak terdapat server utama yang menjadi pengatur dan penyimpan konfigurasi jaringan secara terpusat. Setiap komputer dapat berfungsi sebagai klien dan server sekaligus.
  • Sistem Domain dengan Domain Controller
Merupakan sistem dimana terdapat server yang berfungsi menyimpan dan mengatur konfigurasi jaringan. Server utama disebut sebagai Domain Controller.
Dalam pelajaran ini kita hanya akan membahas sistem domain karena tujuan penggunaan Windows 2000 Server akan dapat dimaksimalkan apabila berfungsi sebagai Domain Controller.

Prinsip utama konfigurasi jaringan baik sistem workgroup maupun domain pada dasarnya sama, yaitu :
1. Komputer dalam jaringan harus sudah dapat terkoneksi di level network, yaitu dapat mengirim dan membalas ping satu sama lain. Untuk mengetesnya digunaan utility ping dari command prompt : IP address 192.168.0.2 tidak dapat dihubungi. Untuk mendukung hal ini maka setiap komputer dalam  jaringan harus berada dalam satu subnet. Asumsinya adalah tidak terdapat router dalam jaringan, karena  umumnya sebuah jaringan lokal hanya terdiri dari satu subnet saja.
2. Semua komputer dalam jaringan harus berada pada workgroup dan domain yang sama. Ini berarti antar Komputer tersebut dapat saling terhubung satu sama lain dalam sebuha kelompok workgroup atau domain.
3. Setiap user sudah memiliki user account yang sesuai di DC. Dalam sistem domain maka setiap user yang akan mengakses sumber daya di jaringan haru sudah terdaftar namanya di DC. Ini untuk menjaga integrasi autentifikasi user dalam jaringan, sehingga tidak terdapat password dan user yang berbeda untuk setiap sumber daya yang ada.

5.3 Klien Windows 2000/Xp
Cara ini dapat digunakan untuk Windows 2000 versi Professional dan Server, serta Windows Xp versi Home maupun professional.

Teknik konfigurasinya adalah sebagai berikut :
1. Buka menu Control Panel > Network. Pastikan service Client for Microsoft Network dan Internet Protocol (TCP/IP) telah terpasang.
Jika service tersebut belum terpasang anda haarruss meenginstallnyaa deengaan.. Klik tombol instal dan pasang service untuk Client dan Protocol.
2. Buka menu My Computer > Control Panel > System, lalu pilih tab Network Identification
3. Klik Properties, pada bagian Domain masukkan nama domainnya yaitu Matrix.
4. Masukkan user dan password administrator PDC. Password yang dimasukkan adalah milik user yang menjadi anggota group Administrator.
5. Klik OK lalu tunggu beberapa saat. Apabila penggabungan berhasil maka akan muncul pesan :
Welcome to Matrix Domain.

5.4 Klien Windows NT
1. Buka menu Control Panel > Network > tab Services. Pastikan service workstation telah terpasang. Jika belum ada klik Add untuk menambah service.
2. Selanjutnya buka property TCP/IP di tab IP Address. Masukkan informasi IP untuk komputer tersebut.
3. Buka menu Control Panel > Network > tab Identification. Pada kotak isian Domain masukkan nama
domain : Matrix.
4. Aktifkan pilihan Create Computer Account in Domain, selanjutnya anda diminta memasukkan password administrator.
5. Tunggu beberapa saat. Apabila berhasil maka muncul pesan : Welcome to Matrix Domain 5.5 Klien Windows 98/Me
1. Buka menu MyComputer > Control Panel > Network. Pastikan service Client for Microsoft Networks telah terpasang.
2. Apabila belum ada, install dengan menekan tombol Add lalu pilih Client > Client for Microsoft Networks.
3. Jadikan Client for Microsoft Networks sebagai Primary Network Logon.
4. Sorot service Client for Microsoft Networks lalu klik Properties. Pada bagian Logon to NT Domains masukkan nama domain : Matrix.
5. Klik tab Identification dan isikan nama komputer klien serta Workgroup nya. Misalnya Computer name diisi dengan MatrixWin98, dan Workgroup diisi MATRIX. Nama Workgroup tersebut harus sama untuk semua komputer dalam jaringan.
6. Klik OK, kemungkinan besar Windows akan meminta untuk restart. Setelah itu tampil dialog login. Menguji Koneksi Klien-Server Setelah proses konffiigurraassii maka komputer klien direstart, dan akan muncul dialog login meminta user dan password. Masukkan user dan password yang telah dibuat di Bab 4. Apabila konfigurasi berhasil maka komputer akan menampilkan desktop sebagaimana biasanya. Kemudian anda dapat melihat komputer lain dalam jaringan dari Windows Explorer > Network Neighbourhood. Menu shorcut Neighbourhood/MyNetwork Places juga terdapat di desktop.
Apabila anda membrowse tiap komputer maka akan ditampilkan folder daan printer di komputteerr tersebut yang telah disharing (jika ada).

Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

1 komentar:


  1. hhhaaaaa